Diposkan pada Derah, News

Pemprov Banten Usulkan “Seren Taun” Jadi Warisan Budaya


serentaun

Lebak – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengusulkan kepada Kementerian Pariwisata (Kempar) agar tradisi upacara adat “Seren Taun” di Desa Cisungsang Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak menjadi warisan budaya tak benda.

Gubernur Banten, Rano Karno, mengatakan, Pemprov Banten berupaya tradisi adat Seren Taun di Cisungsang Lebak menjadi even pariwisata yang berskala nasional, bahkan internasional. Untuk itu, Pemprov Banten akan mengusulkan kepada Kempar agar Seren Taun diakui sebagai warisan budaya tak benda seperti kesenian budaya lainnya di Banten yang sudah terlebih dahulu diakui.

“Kunjungan warga ke acara ‘Seren Taun’ ini terus meningkat. Bahkan saya kaget jika kunjungan warga atau wisatawan ke acara ini selama tujuh hari mencapai 15.000 orang,” kata Gubernur Banten Rano Karno dalam acara ‘Seren Taun, di Cisungsang Lebak, Minggu (28/8).

Ia mengajak masyarakat Banten, Dinas Kebudayaan Provinsi Banten serta Kabupaten Lebak, untuk bersama-sama mengawal usulan tersebut agar diakui menjadi warisan budaya tak benda dari Provinsi Banten seperti halnya tradisi adat Seba Baduy, Debus, Cokek dan Rampak.

Tidak hanya itu, kata Rano, untuk menunjang operasional dan kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan tahunan tersebut, Pemprov Banten pada 2017 akan menganggarkan dalam bentuk bantuan hibah untuk kegiatan ‘Seren Taun’ sebesar Rp 1 miliar.

“Nanti kita coba anggarkan untuk tahun depan Rp 1 miliar dalam bentuk hibah, untuk kegiatan ini termasuk sarana umum,” katanya.

Pada puncak upacara adat yang rangkaiannya berlangsung sejak 22 Agustus tersebut, ribuan warga menyaksikan tradisi tersebut.

Seren Taun merupakan tradisi tahunan masyarakat Kasepuhan Cisungsang di Desa Cisungsang Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak, upacara adat merupakan bentuk rasa syukur masyarakat sekitar dan menandai usai dilaksanakannya musim panen padi oleh masyarakat Cisungsang yang tinggal di wilayah Banten Selatan.

Selain warga dari wilayah Kabupaten Lebak, ribuan warga lainnya datang ke kampung tersebut dari sejumlah daerah seperti Bogor, Sukabumi, Jakarta serta dari Serang.

Kegiatan tradisi tersebut juga dihadiri Gubernur Banten Rano Karno, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Banten dan Kabupaten Lebak, Kasepuhan (Ketua Adat) Masyarakat Cisungsang Abah Usep, serta para wisatawan yang sengaja datang untuk menyaksikan tradisi tersebut yang rangkaianya sejak 22 Agustus 2016 tersebut.

Upacara adat tersebut diawali dengan iring-iringan perwakilan masyarakat dan petani yang membawa ikatan padi hasil panen tahun ini dengan diiringi musik tradisional kacapi suling serta tabuhan lesung oleh ibu-ibu masyarakat Cisungsang. Iring-iringan pembawa padi tersebut berjalan menuju leuit (lumbung padi) yang ada di depan rumah Kasepuhan yang dinamakan Imah Gede.

Setelah dilakukan ritual adat oleh Ketua Adat (Kasepuhan) masyarakat Cisungsang Abah Usep Suyatma bersama keluarganya. Kemudian ikatan padi hasil panen masyarakat tersebut dimasukan ke dalam ‘Leuit’ tersebut.

Kasepuhan Masyarakat Cisungsang Abah Usep mengatakan, tradisi ‘Seren Taun’ yang dilakukan masyarakat Cisungsang tersebut sudah belangsung sekitar 700 tahun lalu dan dijalankan secara turun-termurun dilakukan setiap tahun. Bahkan, kunjungan warga yang ingin menyaksikan tradisi tersebut setiap tahunnya terus meningkat.

“Dulu disaat para tamu yang datang ke acara ini sekitar seribu sampai tiga ribu orang, kami masih mampu ngasih makan. Sekarang tamu yang datang lebih dari itu, jad kami keteter. Untuk itu perlu dicarikan solusinya seperti apa agar kami juga bisa melayani semua tamu yang datang ke sini, tapi tidak ingin membebani masyarakat di sini,” kata Abah Usep.

Ia mengatakan, tradisi tersebut merupakan bentuk syukur masyarakat Cisungsang atas hasil panen yang diperoleh serta sebagai jembatan silaturahmi antara masyarakat Cisungsang dengan tokoh adat dan Pemerintah Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak. Selain itu, kegiatan tersebut juga sebagai sarana rekreasi masyarakat dengan menyuguhkan berbagai hiburan dan kesenian.

“Mudah-mudahan melalui kegiatan ini sebagai jembatan silaturahmi antara masyarakat dan Pemerintah Daerah, sehingga bisa terus memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Cisungsang,” kata Abah Usep.

/FER

ANTARA

Tinggalkan komentar